Jum’at, 18 Oktober 2019, Rombongan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotawaringin Barat yang dipimpin oleh KABID UEM, Bapak Roomhendi Mustofa beserta beberapa Pendamping Desa melakukan monitoring, evaluasi dan pendampingan BUMDes di Desa Tanjung Putri.
Kegiatan dilakukan di Kantor Desa Tanjung Putri yang dihadiri Kepala Desa Tanjung Putri beserta Direktur BUMDes Pendulangan Unggul Jaya, Bapak Purwadi.
Bapak Roomhendi mengatakan, Badan Usaha Milik Desa atau yang sering disebut BUMDes merupakan salah satu kelembagaan ekonomi di desa yang saat ini sedang gencar-gencarnya di bentuk di desa. Sesuai dengan UU No 6 tahun 2014 pasal 87 ayat 3 bahwa BUMDes dibentuk dengan peraturan desa, hal ini memberikan kesempatan yang sangat luas bagi desa untuk membentuk badan usaha. Beliau juga menyampaikan bahwa didirikannya BUMDes tujuannya adalah untuk mencari Pendapatan Asli Desa (PADes). sehingga ke depan desa mampu sebagai entrepreneur, bukan hanya sebatas tempat menggelar pembelanjaan anggaran semata.
Kepala Desa Tanjung Putri mengatakan, desa saat ini mengalami kesulitan mendapatkan orang-orang yang memiliki kemampuan manajerial unggul dalam hal pengelolaan usaha. Dan kalaupun ada warga yang memiliki kemampuan seperti itu biasanya sudah bekerja di tempat lain dan kalau dia ditunjuk mengelola BUMDes maka itu hanya sebatas sambilan saja. Akibatnya, BUMDes tidak melaju dan jalan di tempat.
Hal senada juga disampaikan Direktur BUMDes Pendulangan Unggul Jaya. Beliau mengatakan saat ini usaha BUMDes di Desa Tanjung Putri bergerak di Bidang usaha simpan pinjam, namun kendala yang dihadapi saat ini adalah lemahnya sumber daya manusia terutama dalam hal pencatatan administrasi dan pembukuan.
Sementara tim pendamping desa melakukan pengecekan pencatatan yang ada, Bapak Roomhendi kembali memberikan arahan dan motivasi agar Pengurus BUMDes tetap semangat. Beliau mengatakan, kesuksesan dari BUMDes-BUMDes lain juga berawal dari ketidakmampuan, ketidakbisaan dan keterbatasan. Bahkan ada satu desa yang dulunya desa miskin dan tertinggal, namun karena memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan terus mengembangkan diri, akhirnya sekarang menjadi BUMDes percontohan.